Inilah Saya Kawan...


Salam Perjuangan,
Salam Cinta Dan Salam Ukhuwa.
Semoga semangat selalu menghiasi aktivitas kita semua.
Perkenalkan nama saya adalah Tri Siswandi Syahputra, nama yang unik. Tidak pernah saya tanyakan kepada orang tua apa nama anak tersebut. Tapi secara bahasa Tri adalah berasal dari bahasa inggris dan sanskrit yang artinya 3. Itu karna saya anak ke tiga dari 4 bersaudara. Mungkin saja orang tua memimpikan saya mampu berkomunikasi dengan bahasa inggris. Siswa adalah pelajar, yang bermakna saya adalah pembelajar dimana pun berada. Andi adalah nama yang mungkin saja nama yang disukai oleh kedua orang tua. Syah biasanya dipakai pada kerajaan melayu( atau sekarang negara). Putra merupakan anak laki-laki. Jadi makna seorang tri siswandi adalah seorang putra yang merupakan anak ketiga dari 4 bersaudara yang terus belajar menjadi pembelajar dimanapun yang dapat memberikan kontribusi kepada agama, bangsa dan almamater. Mudah-mudahan tafsiran saya terkait nama itu benar adanya.
Saya dilahirkan di bumi ini dengan mudah, lahir dengan bantuan nenek di kampung, lahir dengan bobot rata-rata, 10 februari 1989 lalu.
Saya berasal dari keluarga yang cukup bahagia, orang tua saya adalah pejabat pemerintahan satu tingkat dibawah kepala dinas kehutanan labuhan batu utara. Ibu saya, seorang wanita cantik yang mengabdikan diri sebagai guru sekolah dasar 116256. Anak tertua dari keluarga saya bernama dedy syahfrizal adalah seorang alat negara (polisi) yang sekarang lagi promosi jabatan humas di kapolres kabanjahe. Kakak saya rahmayani junita Spd adalah seorang wanita berbadan agak besar, alumnus Universitas Negeri Medan yang sekarang mengabdi sebagai seorang guru honorer di SMP Muhammadiyah Sukarame. Dan adik saya terakhir adalah seorang pelajar salah suatu SMA di kota Aek Kanopan. Saya adalah anak ketiga yang sedang kuliah di Unimed.
Masa kecil saya begitu indah, saya sekolah di SD 116256 yang berlokasi didepan rumah saya. Jadi saya sangat jarang terlambat. Saya dikenal lihai dalam bermain kelerang, sepak bola dan berbagai permainan lainya. Walau saya tidak pernah juara 1 dikelas, tapi saya selalu dapat 10 besar. Saya masuk sekolah dasar dalam status “anak bawang”.maklum karna saya masuk pada usia 5 tahun. Karna saya dapat menyerap (dapat membaca dan menulis dengan cepat), status anak bawang berubah menjadi siswa regular.
6 tahun selanjutnya saya melanjutkan ke Sekolah Menegah Pertama (SMP) Negeri 7 Sukarame. Di sini saya mulai aktif pada berbagai kegiatan ekstrakulikuler. Disini saya berteman dengan banyak suku dan agama. disinilah saya belajar bahasa batak toba yang terkenal keras. Sama seperti SD, di Smp saya juga tidak pernah mendapat juara 1, tapi saya selalu dapat 10 besar. Diakhir sekolah saya mendapat kesempatan tawaran belajar di Sekolah Menegah Atas Plus Rantau Prapat. Namun karna kurang cekatan, akhirnya kesempatan itu terbuang dengan sia-sia.
Masa SMA adalah masa yang paling berkesan dan yang paling indah. Benar kata seorang penyanyi “Sma adalah masa yang begitu indah”. Saya sekolah di Madrasah Aliyah Negeri. sekolah islam yang masih sangat ideal. disini tinggal bersama paman, terpisah dari orang tua. Disinilah saya menemukan bakat seni yang selama ini tidak pernah muncul. saya menguasai beberapa tarian daerah dan saya juga sering tampil Pantonim (gerak tubuh) pada acara-acara besar di sekolah. Disini saya mulai ikut pramuka,dan osis. disinilah saya mulai menemukan perjuangan sebagai pelajar islam. saya mulai tertarik dengan aktivis islam. Saya sering mengikuti pengajian bersama guru saya. bersama teman-teman seperjuangan : Intan Yulia Sari Amelia Zein Alsonia Pohan, Ahmad Fajlur Rachman, Zulkarnaien Tanjung, Nurhayati Siagian, Fitri dan teman-teman yg lain. Kami merupakan salah satu motor terbesar aktivitas siswa. saya selalu merindukan kalian
Meninggalkan kampung halaman menuju medan adalah saat yang sangat sulit. Terpisah dari orang tua dan menjadi pemburu ilmu di universitas negeri medan. Fisika, itulah jurusan yang sebetulnya sangat gampang bagi yang benar-benar menikmatinya. Butuh keberanian yang kuat, mengingat di medan tidak ada saudara yang saya kenal.
Diawal masuk kuliah saya langsung mengaktualiasikan diri mengikuti berbagai kegiatan kemahasiswaan. Salah satunya adalah Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI ar-rahman) selama 3 tahun saya dipercaya sebagai ketua Departemen Pendidikan. Disini saya menemukan perjuangan yang sangat panjang. Bersama 3 generasi saya terus memberikan apa yang bisa saya berikan untuk dakwah unimed. Impian yang terbesar adalah menjadikan kampus ini kental dengan nuansa islam.
Karir dibidang politik kampus saya mulai ketika saya diamanahkan dengan teman-teman seperjuangan untuk menjadi anggota senat mahasiswa selama 2 tahun. Di tahun kedua saya terpilih sebagai wakil ketua Senat Mahasiswa Universitas. Suatu amanah yang sangat berat untuk dapat mengubah mindset mahasiswa Unimed.
Di sini saya lebih terbiasa mengenal bermacam-macam karakter manusia, belajar bagaimana memimpin dan belajar berkontribusi. Semenjak saya menjadi anggota senat mahasiswa selama 2 periode, saya banyak diberi Kesempatan untuk melakukan Kunjungan kerja di Luar Sumatera Utara. Seperti Padang, Palembang, Jakarta, Depok, Bandung dan Bali. Saya bertemu dengan para calon pemimpin bangsa dari seluruh Universitas di Indonesia. Dan saya bertemu dengan tokoh-tokoh nasional seperti Menteri dan mantan aktivis nasional. Disini saya belajar arti hidup sesungguhnya dari mereka.
Didalam Birokrasi Unimed saya juga sudah mengenal dekat beberapa dosen dan para petinggi di Unimed seperti Rektor, PR I, PR II, PR III. Saya pernah tidur di laboratorium Fisika dengan Dosen-Dosen Unimed. Saya juga pernah mengikuti Proyek dari Luar dengan Dosen dan Mahasiswa.
Dan terakhir beberapa bulan lalu saya terpilih melalui kompetisi untuk mengikuti Program Study Banding di India. Sebuah capaian Besar yang belum tentu dapat terulang kembali.
Semua itu adalah sebuah kerja keras dan keikhlasan. Selama menjadi aktivis, saya terkadang tidak pulang ke Kost selama 2 hari. Atau biasa pulang sampai larut malam dari kampus. Semua itu perlu pengorbanan tersendiri.
Terkait Prestasi saya tidak memiliki prestasi yang prestisius. Saya hanya mengikuti Olimpiade tingkat Sumatera Utara, seleksi mahasiwa berprestasi, mengikuti Lomba Karya Tulis Mahasiwa tingkat Nasional dan Menulis Prpoposal Program Kreativitas Mahasiswa. hasilnya saya memiliki belasan tulisan yang layak baca. Mendapat dana puluhan Juta dari Dikti, mendapat Belasan juta untuk berwirausaha, selalu mendapat Beasiswa tiap semester dan beberapa capaian yang patut dibanggakan.
Itulah kehidupan mahasiswa yang saya jalani. Penuh suka dan duka. Penuh canda dan tawa. Penuh onak dan duri.
Sembari menamatkan kuliah saya sekarang aktif berwirausaha, melalui kegiatan PMW dengan usaha bakso bakar, omset penjualan usaha saya sudah 30 juta tiap bulan.
Rencana saya masa depan adalah melanjutkan study di kampus luar negeri (belum tahu nama kampusnya). Bersama istri nantinya saya akan belajar dan mengembangkan kemampuan saya. Di samping itu saya juga akan mengembangkan usaha sebagai bagian yang terpenting dalam hidup. Sama seperti rasulullah seorang nabi yang juga seorang pengusaha.
Saya berencana untuk menjadikan dosen di almamater saya sebagai profesi, dan menjadikan beberapa bisnis sebagai bagian dari implementasi dari semangat entrepreneur yang berkembang. cita-cita lain yang akan dilaksanakan saat saya sudah memiliki kemapanan dalam finansial adalah menjadi seorang pengembang daerah terpencil menuju kemandirian bangsa.
Motto saya : jadilah sebagai manusia yang berguna bagi orang banyak dan jadilah diri anda sendiri.
Inilah saya kawan dengan segala kekurangan yang ada .............

Related Posts

0 Response to "Inilah Saya Kawan..."

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel