Perkelanaan dinegeri Orang
Perkelanaan di negeri Orang
Senin itu aku membaca facebook yang isinya adalah undangan mengikuti ITB fair di Intitut teknologi Bandung hari jumat nya. Kontant saja aku menanyakan kepada Mas Robby, temanku yang kukenal waktu acara rakernas Bem SI di palembang beberapa bulan yang lalu. Hasil komunikasi yang kulakukan ternyata surat uandangan tidak sampai kepda unimed, akhirnya kami langsung meminta file yang dikirim via email. Setelh file kudapat esoknya langsung kami urus ke pr3.. 3 hari perjuangan untuk mendapat dana keberangkatan akhirnya kami dapat disetujui dengan jumlah jutaan rupiah.
Terpilihlah aku, Fahmi sahab dan Pelemon Tarigan sebagai delegasi. Namun dihari sebelum hari H keberangkatan ada satu teman yang ngotot untuk ikut kegiatan. Akhirnya dengan merrebrukan beliau (marzuki), kami berangkat berempat. Marzuki memberikan uang tambahan 700 rb.
Aku sangat pengen mengunjungi itb, kampus idaman waktu aku masih sma. Aku membayangkan itb adalah kampus elit yang mamiliki mahasiswa yang diatas rata2. Alangkah senangnya bisa kesana dalam benaku. Apalagi dengan kegiatan itb fair yang menghadirkan para menteri dan pameran yang mutakhir, rasanya sangat langkah kesempatan ini.
Keberangkatan kami dengan menggunakan pesawat sriwijaya air. Aku sudah terbiasa menaiki pesawat, sehingga aku tidak lagi gugup atau nerveous. Dengan tiket 500 rb, sangat murah untuk perjalanan jauh akhirnya kami sampai di bandara soekarno hatta pada pukul 12.30. selepas itu kamipun langsung sholat jamak qosar kecuali pelemon (karna beragama kristian). 20 kemudian kami menghubungi pantia untuk menanyakan bus jurusan bandung. Mereka merekomendasikan untuk menaiki bus prima jasa dengan tiket 75.000. perjalanan ke bandung tidak begitu lama. Hanya membutuhkan waktu 2 jam 45 menit untuk sampai di BSM (Bandung Super Mall). Selama perjalanan kami melihat pemandangan bukit dan tanaman teh. Track Tall yang panjang membuat kami kelelahan. Kami membeli makanan untuk mengganjal perut sebelum sampai tujuan.
Pukul 16.45 akhirnya kami sampai ke BSM. Kami disambut oleh panitia dengan mobil avanza. Akhirnya kami sampai juga dipenginapan sekitar jaam 17. 30 an. Bandung tidak semegah medan atau jakarta. Sangat jarang bangunan pencakar langit terlihat.hanya bangunan bertingkat yang bercirikan genteng seperti gedung sate. Namun yang membuat aku takjub adalah pohon-pohon raksasa yang berjejer disepanjang jalan. Juga suasana sejuk yang membuatku begitu menikmati suasana bandung, paris van java.
Setelah meletakan pakaian dan peralatan lainya kami langsung diajak di kampus itb sekitar perjalanan 15 menit dari wisma tempat kami menginap. Sampai di ITB, terdengar suara adjan magrib. Kami langsung diarahkan dimesjid salman itb. Mesjid sejarah yang selama ini hanya dapat aku liat dari buku. Dalam benaku aku bersyukur bisa menapakan kaki di mesjid tempat para aktivis merumuskan program dakwah persis seperti buku yang ada di Lembaga dakwah kampus ku karangan gamais ITB.
Masuk kawasan mesjid salman ITB aku begitu terperangah. Baru pertama kali aku melihat mesjid kampus yang begitu aktif. Ratusan mahasiswa lalu lalang diarea mesjid kampus. Sebuah inpirasi buatku, terpikir bagaimana kalau hal seperti ini bisa diterapkan dimesjid kampus Baiturrahman Unimed. Sebuah mesjid penuh inpirasi pikirku.
Setelah itu kami langsung digedung gcc untuk sosialisasi dan pembagian LO (Leader Organizer), istilah pemandu untuk setiap universitas. Tepat jam 19.10 kami berangat ke gedung serba guna tempat dilaksanakan gala dinner yang bertujuan untuk silaturahim sesama peserta dan panitia. Disepanjang jalan menuju gedung serbaguna aku melihat keindahan kampus itb yang dipenuhi oleh gedung bertingat karya arsitek yang unik dan mewah.
Jalan protokol tempat kami lewat dijaga ketat oleh para panitia yang nampaknya sangat ramah. Di sepanjang jalan kami diperkenalkan dengan fakultas2 yang telah kami lewati. Sampai di Gedung serbaguna kamipun dipersilahkan duduk pada meja makan ekslusif dengan suguhan bakso tahu, bakso khas dari bandung. Ada yang aneh dilidah, rasanya makanan yang aku makan tidak ada berasa pedas, bahkan hampir kemanis-manisan. Apakah ini ciri khas masyarakat sunda? Ah aku makan terus. Lagian perutku sudah keroncongan. Tidak begitu lama makanan nasi bakar dan ayam bakar hadir menjadi jamuan utama malam itu. Dan disinilah kami saling bersilaturahim dengan seluruh bem di indonesia. Dalam suatu moment, kami berjumpa dengan mahasiswa yang berasal dari medan. Reuni keluarga pikirku. Kami pun berkelakar sekuatnya. Mungkin kumpulan meja kamilah yang paling gaduh dalam bersuara dibalik deru hujan deras yang sepanjang kegiatan menemani kami.
diGedung Serbaguna inilah aku baru berjumpa dengan Ridwan Yusuf Achmad, orang yang selama ini sangat kukagumi dalam ide dan tulisanya. Orangnya luwes dan enak diajak berbicara. Sayang kami tidak bisa berlama-lama bercerita, karna beliau juga harus mengunjungi mahasiswa2 lain dari kampus yag lain. Tapi tak apalah, yang penting dimoment ini aku sudah banyak mengenal rekan2 mahasiswa baik dari kampus terkenal, maupun dari kampus yang jarang terdengar.
Sekitar jam 23 acara ditutup. Dan kamipun kembali ke wisma untuk beristirahat. Sebelum istirahat ada sedikit pengarahan dari panitia untuk penjadualan kegitana besok. Jam 12 kami pun sudah mulai membaringkan diri di kamar masing. Aku meraskan udara yang cocok untuk tidur. Hemm sepertinya tidak perlu menggunakan AC pada waktu siang atau malam, tidak seperti medan.
Keesokan harinya kami memulai untuk briefing kegiatan dan kami berangkat menaiki mobil dinas tentara ke ITB. Jam 9 kami sampai dan sampai jam 10 acara belum dimulai. Kamipun berfose dan saling bersilaturahim. Akhirnya jam 10 lewat beberapa menit acara dimulai. Acara pertama dialog dengan darmantyas , agus purmoko dan anindya bakri. Diskusi yang menarik tentang sejarah pergerakn mahassiwa dan pandangan mahasiswa kedepanya. Jam 1 dilanjutkan dengan dialog dengan tin natalis dan ................. watawan senior tv one. Barulah jam 15 acara dimulai, acara konferensi. Konferensi dimulai dengan baik, walaupun ada riak2 yang seakan2 tidak sepakat dengan kegiatan konferensi ini. Acara malam itu selesai sampai jam 11 malam. Kamipun kembali ke wisma untuk beristirahat.
Keesokan harinya dialog dimulai. Dialog yang terkadang membosankan, terkadang menegangkan, terkadang lucu. Jam 4 sore kami kedatangan tamu dari staff kementrian Riset dan Teknologi. Ada 3 orang yang berdialog dengan kami. Dari 3 orang tersebut, aku tertarik dengan satu pemateri yang sangat brilian. IPK dia selama kuliah dijemapng tidak pernah mendapat nilai B, c atau E, IPK nya selalu 4.0. salut aku buatnya. Beliau sangat memotivasi kami untuk tekun belajar dan harus mampu mengabdi kepada masyarakat. Aku bertekad menyusul karir beliau.. bisa g ya? Pikirku selama bermenit-menit.
Jam 7 kami bersepakat membentuk sebuah deklarasi sebagai berikut :
Deklarasi Bandung
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, dan dengan didorong oleh keinginan Luhur
Kami mahasisswa Indonesia,
berjanji akan mewujudkan tridharma perguruan tinggi melalui suatu gerakan pengembangan masyarakat
Kami mahasiswa indonesia,
Berperan aktif dalam melaksanakan gerakan pengembangan masyarakat sebagai partisipasi dalam pembangunan nasional menuju 100 tahun republik indonesia
Kami mahasiswa indonesia,
Bersatu padu dalam gerakan mahasiswa pengabdi masyarakat indonesia menuju kemandirian bangsa
Bandung, 7 Februari 2010
Atas Nama Mahasiswa Indonesia
Hasil deklarasi ini dideklarasikan dipanggung utama ITB fair. Walau ada beberapa kendala teknis yang mengakibatkan deklarasi dimulai jam 20.30 (dijadwalkan 19.30) akhirnya kami semua bisa mendeklarasikannya. Ribuan suara peserta dan penonton bernada sama. Nada deklarasi bandung. subhanAllah.. sangat kompak pikirku. Acara ITB fair yang sngat baik dan sangat attraktif membuat aku hampir lupa diri. Banyak hiburan yang tidak layak aku tonton. Tapi sudahlah, ini hanya sebentar pikirku.
selama itu pula aku berdiskusi dengan pengurus gamais ITB. berdiskusi mengenai dakwah kampus. disini aku berkenalan dengan FAIZ, sahabat yg sangat ramah dan memiliki pemikiran yang bagus. aku berharap semua yg aku dapatkan dapat di implementasikan.
Senin itu aku membaca facebook yang isinya adalah undangan mengikuti ITB fair di Intitut teknologi Bandung hari jumat nya. Kontant saja aku menanyakan kepada Mas Robby, temanku yang kukenal waktu acara rakernas Bem SI di palembang beberapa bulan yang lalu. Hasil komunikasi yang kulakukan ternyata surat uandangan tidak sampai kepda unimed, akhirnya kami langsung meminta file yang dikirim via email. Setelh file kudapat esoknya langsung kami urus ke pr3.. 3 hari perjuangan untuk mendapat dana keberangkatan akhirnya kami dapat disetujui dengan jumlah jutaan rupiah.
Terpilihlah aku, Fahmi sahab dan Pelemon Tarigan sebagai delegasi. Namun dihari sebelum hari H keberangkatan ada satu teman yang ngotot untuk ikut kegiatan. Akhirnya dengan merrebrukan beliau (marzuki), kami berangkat berempat. Marzuki memberikan uang tambahan 700 rb.
Aku sangat pengen mengunjungi itb, kampus idaman waktu aku masih sma. Aku membayangkan itb adalah kampus elit yang mamiliki mahasiswa yang diatas rata2. Alangkah senangnya bisa kesana dalam benaku. Apalagi dengan kegiatan itb fair yang menghadirkan para menteri dan pameran yang mutakhir, rasanya sangat langkah kesempatan ini.
Keberangkatan kami dengan menggunakan pesawat sriwijaya air. Aku sudah terbiasa menaiki pesawat, sehingga aku tidak lagi gugup atau nerveous. Dengan tiket 500 rb, sangat murah untuk perjalanan jauh akhirnya kami sampai di bandara soekarno hatta pada pukul 12.30. selepas itu kamipun langsung sholat jamak qosar kecuali pelemon (karna beragama kristian). 20 kemudian kami menghubungi pantia untuk menanyakan bus jurusan bandung. Mereka merekomendasikan untuk menaiki bus prima jasa dengan tiket 75.000. perjalanan ke bandung tidak begitu lama. Hanya membutuhkan waktu 2 jam 45 menit untuk sampai di BSM (Bandung Super Mall). Selama perjalanan kami melihat pemandangan bukit dan tanaman teh. Track Tall yang panjang membuat kami kelelahan. Kami membeli makanan untuk mengganjal perut sebelum sampai tujuan.
Pukul 16.45 akhirnya kami sampai ke BSM. Kami disambut oleh panitia dengan mobil avanza. Akhirnya kami sampai juga dipenginapan sekitar jaam 17. 30 an. Bandung tidak semegah medan atau jakarta. Sangat jarang bangunan pencakar langit terlihat.hanya bangunan bertingkat yang bercirikan genteng seperti gedung sate. Namun yang membuat aku takjub adalah pohon-pohon raksasa yang berjejer disepanjang jalan. Juga suasana sejuk yang membuatku begitu menikmati suasana bandung, paris van java.
Setelah meletakan pakaian dan peralatan lainya kami langsung diajak di kampus itb sekitar perjalanan 15 menit dari wisma tempat kami menginap. Sampai di ITB, terdengar suara adjan magrib. Kami langsung diarahkan dimesjid salman itb. Mesjid sejarah yang selama ini hanya dapat aku liat dari buku. Dalam benaku aku bersyukur bisa menapakan kaki di mesjid tempat para aktivis merumuskan program dakwah persis seperti buku yang ada di Lembaga dakwah kampus ku karangan gamais ITB.
Masuk kawasan mesjid salman ITB aku begitu terperangah. Baru pertama kali aku melihat mesjid kampus yang begitu aktif. Ratusan mahasiswa lalu lalang diarea mesjid kampus. Sebuah inpirasi buatku, terpikir bagaimana kalau hal seperti ini bisa diterapkan dimesjid kampus Baiturrahman Unimed. Sebuah mesjid penuh inpirasi pikirku.
Setelah itu kami langsung digedung gcc untuk sosialisasi dan pembagian LO (Leader Organizer), istilah pemandu untuk setiap universitas. Tepat jam 19.10 kami berangat ke gedung serba guna tempat dilaksanakan gala dinner yang bertujuan untuk silaturahim sesama peserta dan panitia. Disepanjang jalan menuju gedung serbaguna aku melihat keindahan kampus itb yang dipenuhi oleh gedung bertingat karya arsitek yang unik dan mewah.
Jalan protokol tempat kami lewat dijaga ketat oleh para panitia yang nampaknya sangat ramah. Di sepanjang jalan kami diperkenalkan dengan fakultas2 yang telah kami lewati. Sampai di Gedung serbaguna kamipun dipersilahkan duduk pada meja makan ekslusif dengan suguhan bakso tahu, bakso khas dari bandung. Ada yang aneh dilidah, rasanya makanan yang aku makan tidak ada berasa pedas, bahkan hampir kemanis-manisan. Apakah ini ciri khas masyarakat sunda? Ah aku makan terus. Lagian perutku sudah keroncongan. Tidak begitu lama makanan nasi bakar dan ayam bakar hadir menjadi jamuan utama malam itu. Dan disinilah kami saling bersilaturahim dengan seluruh bem di indonesia. Dalam suatu moment, kami berjumpa dengan mahasiswa yang berasal dari medan. Reuni keluarga pikirku. Kami pun berkelakar sekuatnya. Mungkin kumpulan meja kamilah yang paling gaduh dalam bersuara dibalik deru hujan deras yang sepanjang kegiatan menemani kami.
diGedung Serbaguna inilah aku baru berjumpa dengan Ridwan Yusuf Achmad, orang yang selama ini sangat kukagumi dalam ide dan tulisanya. Orangnya luwes dan enak diajak berbicara. Sayang kami tidak bisa berlama-lama bercerita, karna beliau juga harus mengunjungi mahasiswa2 lain dari kampus yag lain. Tapi tak apalah, yang penting dimoment ini aku sudah banyak mengenal rekan2 mahasiswa baik dari kampus terkenal, maupun dari kampus yang jarang terdengar.
Sekitar jam 23 acara ditutup. Dan kamipun kembali ke wisma untuk beristirahat. Sebelum istirahat ada sedikit pengarahan dari panitia untuk penjadualan kegitana besok. Jam 12 kami pun sudah mulai membaringkan diri di kamar masing. Aku meraskan udara yang cocok untuk tidur. Hemm sepertinya tidak perlu menggunakan AC pada waktu siang atau malam, tidak seperti medan.
Keesokan harinya kami memulai untuk briefing kegiatan dan kami berangkat menaiki mobil dinas tentara ke ITB. Jam 9 kami sampai dan sampai jam 10 acara belum dimulai. Kamipun berfose dan saling bersilaturahim. Akhirnya jam 10 lewat beberapa menit acara dimulai. Acara pertama dialog dengan darmantyas , agus purmoko dan anindya bakri. Diskusi yang menarik tentang sejarah pergerakn mahassiwa dan pandangan mahasiswa kedepanya. Jam 1 dilanjutkan dengan dialog dengan tin natalis dan ................. watawan senior tv one. Barulah jam 15 acara dimulai, acara konferensi. Konferensi dimulai dengan baik, walaupun ada riak2 yang seakan2 tidak sepakat dengan kegiatan konferensi ini. Acara malam itu selesai sampai jam 11 malam. Kamipun kembali ke wisma untuk beristirahat.
Keesokan harinya dialog dimulai. Dialog yang terkadang membosankan, terkadang menegangkan, terkadang lucu. Jam 4 sore kami kedatangan tamu dari staff kementrian Riset dan Teknologi. Ada 3 orang yang berdialog dengan kami. Dari 3 orang tersebut, aku tertarik dengan satu pemateri yang sangat brilian. IPK dia selama kuliah dijemapng tidak pernah mendapat nilai B, c atau E, IPK nya selalu 4.0. salut aku buatnya. Beliau sangat memotivasi kami untuk tekun belajar dan harus mampu mengabdi kepada masyarakat. Aku bertekad menyusul karir beliau.. bisa g ya? Pikirku selama bermenit-menit.
Jam 7 kami bersepakat membentuk sebuah deklarasi sebagai berikut :
Deklarasi Bandung
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, dan dengan didorong oleh keinginan Luhur
Kami mahasisswa Indonesia,
berjanji akan mewujudkan tridharma perguruan tinggi melalui suatu gerakan pengembangan masyarakat
Kami mahasiswa indonesia,
Berperan aktif dalam melaksanakan gerakan pengembangan masyarakat sebagai partisipasi dalam pembangunan nasional menuju 100 tahun republik indonesia
Bersatu padu dalam gerakan mahasiswa pengabdi masyarakat indonesia menuju kemandirian bangsa
Bandung, 7 Februari 2010
Atas Nama Mahasiswa Indonesia
Hasil deklarasi ini dideklarasikan dipanggung utama ITB fair. Walau ada beberapa kendala teknis yang mengakibatkan deklarasi dimulai jam 20.30 (dijadwalkan 19.30) akhirnya kami semua bisa mendeklarasikannya. Ribuan suara peserta dan penonton bernada sama. Nada deklarasi bandung. subhanAllah.. sangat kompak pikirku. Acara ITB fair yang sngat baik dan sangat attraktif membuat aku hampir lupa diri. Banyak hiburan yang tidak layak aku tonton. Tapi sudahlah, ini hanya sebentar pikirku.
selama itu pula aku berdiskusi dengan pengurus gamais ITB. berdiskusi mengenai dakwah kampus. disini aku berkenalan dengan FAIZ, sahabat yg sangat ramah dan memiliki pemikiran yang bagus. aku berharap semua yg aku dapatkan dapat di implementasikan.
0 Response to "Perkelanaan dinegeri Orang"
Post a Comment