Yang Sempat Terhilang
YANG SEMPAT TERHILANG
Oleh : Tri Siswandi Syahputra
Banyak ahli menafsirkan bahwa fungsi perguruan tinggi sebagai tempat pengabdian kepada masyarakat adalah bentuk perwujudan dari eksistensi perguruan tinggi itu sendiri. Terkadang fungsi perguruan tinggi ini tidak sesuai dengan konsep awal yang ada.
Perguruan tinggi ada berbagai macam jenisnya diantaranya ada Universitas, Institut, Sekolah Tinggi, Politeknik. Kesemua itu ada alasan tersendiri mengapa mereka didirikan. Institut didirikan dengan tujuan melahirkan manusia yang profesional yang bisa mengaplikasikan disiplin ilmunya bagi masyarakat. Universitas didirikan dengan tujuan untuk melahirkan manusia yang profesionalisme dan dan dapat mencari jati diri hidup dan kebenaran akan ilmu yang diembanya. Begitu juga dengan sekolah tinggi dan politeknik. Keduanya didirikan dengan tujuan melahirkan manusia yang profesional hanya saja peletakannya yang berbeda.
Inti dari perguruan tinggi adalah bagaimana menjadikan mahasiswa memiliki ilmu yang mapan dan juga bagaimana mahasiswa tersebut dapat memberikan kontribusinya kepada masyarakat. Pengabdian kepda masyarakatlah yang menjadikan mahasiswa menjadi berguna bagi masyarakat. Mari kita flashback kondisi mahasiswa dan pergerakannya. Pada lembar sejarah, tercantum perubahan besar terakhir bangsa ini di tahun 1998. kontrol mahasiswa adalah mengawal pemerintahan soeharto yang dikenal otoriter. Namun Hingga saat ini memang belum ada gebrakan yang lebih besar daripada itu. Bahkan akhir-akhir ini, wacana stagnasi gerakan mahasiswa menjadi hal biasa.
Di tengah sepinya gerakan mahasiswa yang mampu mendobrak kebobrokan negeri ini, muncul banyak pertanyaan tentang gerakan kita selama ini. Apakah reformasi yang kita gulirkan jatuh ke tangan yang benar? Adakah langkah yang dilakukan mahasiswa secara konkrit menindaklanjuti reformasi tersebut? Sudah tepatkah langkah tersebut? Atau justru kian jomplang dalam mengimbangi ritme perubahan sosial?
Gerakan mahasiswa acap kali didefinisikan sebagai suatu gerakan yang murni dalam mengawal pemerintahan untuk mencapai kebijakan yang berpihak kepada rakyat. Dengan demikian kehendak rakyatlah yang menjadi dasar utama pergerakan ini. Untuk itu kita dituntut untuk memiliki suatu sensitivitas terhadap kondisi masyarakat disekitar kita. Disinilah peran kita dibutuhkan untuk melengkapi pergerakan top-down, yaitu menggagas perubahan dari atas kebawah dalam bentuk mengawal dan mengkritisi pemerintahan. Pergerakan ini yang dominan kita lakukan selama ini. Namun pergerakan itu belum lengkap tanpa masyarakat mandiri yang siap menerima perubahan.
Melihat kondisi ini sudah selayaknya mahasiswa mampu berpikir mendalam (deep Thinking) tentang perubahan sosial dimasyarakat yang jarang kali tersentuh oleh kita. Kondisi kemiskinan, pendidikan, korupsi dan segudang permasalahn lain yang menimpa masyarakat, itulah bagian dari tugas kita. Tugas para agent of change, iron stoke. So apakah kita masih terpaku diam tanpa peduli pada masyarakat. Mulai sekarang marilah kita belajar sungguh-sungguh agar dapat mengaplikasikan apa yang kita peroleh untuk masyrarakat. Mulailah dengan gerakan Komunity Developmment...
Itulah sesuatu yang hilang dari perguruan tinggi dan saya akan mencoba untuk mewacanakan kepada rekan2 mahasiswa terkait solusinya. Sebuah harapan yang tulus mengenai diversifikasi gerakan mahasiswa, gerakan dari alam bawa sadar mahasiswa yang begitu peka terhadap permasalahan bangsa. Semoga kita bisa menjadi mahasiswa seutuhnya...
Oleh : Tri Siswandi Syahputra
Banyak ahli menafsirkan bahwa fungsi perguruan tinggi sebagai tempat pengabdian kepada masyarakat adalah bentuk perwujudan dari eksistensi perguruan tinggi itu sendiri. Terkadang fungsi perguruan tinggi ini tidak sesuai dengan konsep awal yang ada.
Perguruan tinggi ada berbagai macam jenisnya diantaranya ada Universitas, Institut, Sekolah Tinggi, Politeknik. Kesemua itu ada alasan tersendiri mengapa mereka didirikan. Institut didirikan dengan tujuan melahirkan manusia yang profesional yang bisa mengaplikasikan disiplin ilmunya bagi masyarakat. Universitas didirikan dengan tujuan untuk melahirkan manusia yang profesionalisme dan dan dapat mencari jati diri hidup dan kebenaran akan ilmu yang diembanya. Begitu juga dengan sekolah tinggi dan politeknik. Keduanya didirikan dengan tujuan melahirkan manusia yang profesional hanya saja peletakannya yang berbeda.
Inti dari perguruan tinggi adalah bagaimana menjadikan mahasiswa memiliki ilmu yang mapan dan juga bagaimana mahasiswa tersebut dapat memberikan kontribusinya kepada masyarakat. Pengabdian kepda masyarakatlah yang menjadikan mahasiswa menjadi berguna bagi masyarakat. Mari kita flashback kondisi mahasiswa dan pergerakannya. Pada lembar sejarah, tercantum perubahan besar terakhir bangsa ini di tahun 1998. kontrol mahasiswa adalah mengawal pemerintahan soeharto yang dikenal otoriter. Namun Hingga saat ini memang belum ada gebrakan yang lebih besar daripada itu. Bahkan akhir-akhir ini, wacana stagnasi gerakan mahasiswa menjadi hal biasa.
Di tengah sepinya gerakan mahasiswa yang mampu mendobrak kebobrokan negeri ini, muncul banyak pertanyaan tentang gerakan kita selama ini. Apakah reformasi yang kita gulirkan jatuh ke tangan yang benar? Adakah langkah yang dilakukan mahasiswa secara konkrit menindaklanjuti reformasi tersebut? Sudah tepatkah langkah tersebut? Atau justru kian jomplang dalam mengimbangi ritme perubahan sosial?
Gerakan mahasiswa acap kali didefinisikan sebagai suatu gerakan yang murni dalam mengawal pemerintahan untuk mencapai kebijakan yang berpihak kepada rakyat. Dengan demikian kehendak rakyatlah yang menjadi dasar utama pergerakan ini. Untuk itu kita dituntut untuk memiliki suatu sensitivitas terhadap kondisi masyarakat disekitar kita. Disinilah peran kita dibutuhkan untuk melengkapi pergerakan top-down, yaitu menggagas perubahan dari atas kebawah dalam bentuk mengawal dan mengkritisi pemerintahan. Pergerakan ini yang dominan kita lakukan selama ini. Namun pergerakan itu belum lengkap tanpa masyarakat mandiri yang siap menerima perubahan.
Itulah sesuatu yang hilang dari perguruan tinggi dan saya akan mencoba untuk mewacanakan kepada rekan2 mahasiswa terkait solusinya. Sebuah harapan yang tulus mengenai diversifikasi gerakan mahasiswa, gerakan dari alam bawa sadar mahasiswa yang begitu peka terhadap permasalahan bangsa. Semoga kita bisa menjadi mahasiswa seutuhnya...
0 Response to "Yang Sempat Terhilang"
Post a Comment